Rabu, 11 Juli 2018

Praktikum Jaringan Komputer

PENJELASAN TENTANG DHCP SERVER DAN HOTSPOT


Makalah
Diajukan untuk memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Jaringan komputer


MUHAMAD SUBKHAN (13171055)
CASYANTO (13170172)



Program Studi Teknik Komputer
AMIK BSI Tegal
Tegal
2018

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana.  Adapun  judul  tugas  akhir,  yang  penulis  ambil  sebagai berikut,   Pengertian Dhcp Server Dan Hotspot”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma III AMIK BSI Tegal. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari  bahwa  tanpa  bimbingan  dan  dorongan  dari  semua  pihak,  maka penulisan  tugas  akhir  ini  tidak  akan  lancar.  Oleh  karena  itu  pada kesempatan  ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
   1.    Direktur AMIK BSI Tegal.
2.    Ketua Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Tegal.

3.    Bpk. Angga Ardiansyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4.    Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual
5.       Rekan-rekan mahasiswa kelas TK-2A.
Serta   semua   pihak   yang   terlalu   banyak   untuk   disebut   satu   persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan dating. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Tegal, 22 Juni 2017
Penulis



Muhamad Subkhann

















DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir ........................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ................................................. ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ........................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ................................................ iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ....................................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................................................ vii
Abstrak ....................................................................................................  viii
Daftar Isi ................................................................................ x
Daftar Gambar ....................................................................... xii
Daftar Tabel ............................................................................................. xiii
Daftar Lampiran ....................................................................................... xiv
BAB I        PENDAHULUAN .................................................................  1
BAB II     LANDASAN TEORI .............................................................. 2
1.1 Pengertian DHCP Dan HOTSPOT.................................... 1
1.2. Cara Kerja DHCP.........................................................................            2
1.3. Kegunaan DHCP Dan HOTSPOT..................................... 3
1.4. Fitur DHCP........................................................................ 3
1.5 Manfaat dan Kerugian DHCP Dan HOTSPOT.................. 4
1.6. Konfigurasi DHCP ............................................................ 4
BAB III PENUTUP..................................................................................... .............           12
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 12
B.     Saran   ................................................................................................ 12
BAB IV     PENUTUP ................................................................................
4.1.   Kesimpulan .......................................................................
4.2.   Saran .................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Umum
1.      Hotspot adalah salah satu teknologi yang berkembang cukup pesat.di zaman reformasi ini kita khususnya anak muda tidak mau ketinggalan informasi.
Dengan adanya hotspot kita dapat mengakses internet melalui computer,laptop,HP,PDA.
Di dalam perkuliahan dimana mahasiswa di tuntut untuk memperdalam ilmu dan kemampuan sesuai dengan jurusan kebanyakan siswa tidak mau ambil pusing,dengan adanya hotspot siswa dapat mengakses segala informasi yang di inginkan dimana saja,kapan saja dan apa saja.
Idealnya Hotspot sebagai sarana yang sangat mendukung didalam perkuliahan ,walaupun masih banyak pengguna hotspot memanfaatkannya tidak untuk mencari ilmu melainkan untuk mengakses hal-hal yang dapat merusak generasi muda  kenyataan ini menunjukkan belum adanya kesadaran terhadap pengguna bahwa iilmu itu adalah salah satu faktor kesuksesan.

2.      DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis  memberikan  nomor  IP  kepada  komputer  yang  memintanya. Komputer  yang  memberikan  nomor  IP  disebut  sebagai  DHCP  server, sedangkan  komputer  yang  meminta  nomor  IP  disebut  sebagai  DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu  lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk  mendapatkan  nomor  IP. 
 
DHCP  menjawab  dengan  memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server  meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCClient dan  mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada  lagi  nomor IP yang dapat diberikan,  maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada  jaringan  tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server. Jangka waktu disebut leased period.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DHCP dan HOTSPOT




1. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah salah satu protokol pada jaringan komputer yang dapat memberikan atau meminjamkan IP address terhadap host yang berada dalam satu jaringan secara otomatis.
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP, untuk memberikan konfigurasi terkait pengalamatan komputer atau host harus dilakukan secara manual. Jika ada ratusan host yang tergabung dalam jaringan lokal tersebut, maka sang Administrator pun harus melakukannya hingga ratusan kali.
Namun, tidak demikian jika sudah dipasang DHCP pada jaringan lokal. Pemberian IP address untuk setiap komputer tidak perlu lagi dilakukan secara manual, karena sudah ada sistem yang memegang tanggung jawab tersebut. Jadi, Administrator jaringan hanya sekali melakukan settingan di komputer yang menjalankan service DHCP.
Dalam jaringan, server merupakan komputer yang tugasnya melayani setiap komputer atau host yang tergabung dalam satu jaringan. DHCP server adalah sebuah komputer yang menjalani fungsi DHCP sebagaimana yang sudah dikatakan pada awal artikel ini. DHCP server inilah yang nantinya akan memberikan pinjaman IP address kepada komputer host yang terhubung.
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga.
2. Hotspot adalah zona yang memungkinkan seseorang bisa melakukan akses intenet secara nirkabel. Akses internet secara nikrabel (W-LAN) ini awalnya dikembangkan oleh para pionir akar rumput pada tahun 1985 ketika regulator telekomuniksi Amerika Serikat, FFC, mengizinkan beberapa spektrum frekuensi radio digunakan untuk membangun jaringan tanpa kabel. Sehingga lahirlah standar pertama yang dikenal dengan IEEE 802.11b dan disebut wireless fidelity (Wi-Fi). Layanan Wi-Fi (bagi orang awam dikenal sebagai layanan hotspot) ini menggunakan sinyal radio yang bergerak pada spektrum frekuensi 2,4 GHz.
B.     CARA KERJA DHCP
Karena  DHCP  merupakan  sebuah  protokol  yang  menggunakan arsitektur  client/server,  maka  dalam  DHCP  terdapat  dua  pihak  yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
Ø   DHCP  Server  merupakan  sebuah  mesin  yang  menjalankan  layanan yang  dapat  “menyewakan”  alamat  IP  dan  informasi  TCP/IP  lainnya kepada  semua  client  yang  memintanya.  Beberapa  sistem  operasi jaringan seperti  Windows NT Server,  Windows 2000 Server,  Windows Server 2003, atau GNU/Linux  memiliki layanan seperti ini.
Ø   DHCP  Client  merupakan  mesin  client  yang  menjalankan  perangkat lunak  client  DHCP  yang  memungkinkan  mereka  untuk  dapat berkomunikasi  dengan  DHCP  Server.  Sebagian  besar  sistem  operasi client jaringan (Windows NT Workstation,  Windows 2000 Professional, Windows  XP,  Windows  Vista,  atau  GNU/Linux)  memiliki  perangkat lunak seperti ini.
DHCP  server  umumnya  memiliki  sekumpulan  alamat  yang diizinkan  untuk didistribusikan  kepada  client,  yang  disebut  sebagai DHCP  Pool.  Setiap  klien  kemudian  akan  menyewa  alamat  IP  dari DHCP  Pool  ini  untuk  waktu  yang  ditentukan  oleh  DHCP,  biasanya hingga  beberapa  hari.  Manakala  waktu  penyewaan  alamat  IP  tersebut habis  masanya,  client akan  meminta  kepada  server  untuk  memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP  Client  akan  mencoba  untuk  mendapatkan  “penyewaan” alamat  IP  dari  sebuah  DHCP  server  dalam  proses  empat  langkah berikut:
1.             DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2.             DHCPOFFER:  Setelah  DHCP  Server  mendengar  broadcast  dari DHCP  Client,  DHCP  server  kemudian  menawarkan  sebuah  alamat kepada DHCP client.
3.             DHCPREQUEST: Client  meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4.             DHCPACK:  DHCP  server  akan  merespons  permintaan  dari  client dengan  mengirimkan  paket  acknowledgment.  Kemudian,  DHCP Server  akan  menetapkan  sebuah  alamat  (dan  konfigurasi  TCP/IP lainnya)  kepada  client,  dan  memperbarui  basis  data  database miliknya.  Client selanjutnya  akan  memulai  proses  binding  dengan tumpukan  protokol   TCP/IP  dan  karena  telah  memiliki  alamat  IP, client pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat  tahap  di  atas  hanya  berlaku  bagi  client yang  belum memiliki  alamat.  Untuk  client yang  sebelumnya  pernah  meminta alamat kepada  DHCP server  yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang  dilakukan,  yakni  tahap  pembaruan  alamat  (address  renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.




  
5.             DHCP  Scope  adalah  alamat-alamat  IP  yang  dapat  disewakan kepada  DHCP  client.  Ini  juga  dapat  dikonfigurasikan  oleh  seorang administrator  dengan  menggunakan  peralatan  konfigurasi  DHCP server.  Biasanya,  sebuah  alamat  IP  disewakan  dalam  jangka  waktu tertentu,  yang  disebut  sebagai DHCP  Lease,  yang  umumnya  bernilai tiga  hari.
 Informasi  mengenai  DHCP  Scope  dan  alamat  IP  yang  telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang  sering  terjadi  dalam  konfigurasi  DHCP  Server  adalah  kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
6.             DHCP  Lease  adalah  batas  waktu  penyewaan  alamat  IP  yang diberikan  kepada  DHCP  client  oleh  DHCP  Server.  Umumnya,  hal  ini dapat  dikonfigurasikan  sedemikian  rupa  oleh  seorang  administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan  DHCP Manager  atau dalam  Windows 2000  ke  atas  dapat  menggunakan  Microsoft  Management  Console[MMC]). DHCP Lease  juga sering disebut sebagai Reservation.
7.             DHCP  Options  adalah  tambahan  pengaturan  alamat  IP  yang diberikan  oleh  DHCP  ke  DHCP  client.  Ketika  sebuah  client meminta alamat IP kepada server, server akan  memberikan paling tidak  sebuah alamat  IP  dan  alamat  subnet  jaringan. DHCP  server  juga  dapat dikonfigurasikan  sedemikian  rupa  agar  memberikan  tambahan informasi  kepada  client,  yang  tentunya  dapat  dilakukan  oleh  seorang administrator.  DHCP  Options  ini  dapat  diaplikasikan  kepada  semua client,  DHCP  Scope  tertentu,  atau  kepada  sebuah  host  tertentu  dalam jaringan.
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu nomor IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri :
1.        IP Least Request
Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.
2.        IP Least Offer
DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.
3.        IP Lease Selection
Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).
4.        IP Lease Acknowledge
DHCP server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway.
Setelah server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
5.        Lease Period
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya.
C.     KEGUNAAN DHCP DAN HOTSPOT
1.      DHCP fungsinya yaitu melayani pemberian (alokasi) IP address, subnet mask dan gateway kepada setiap komputer yang terhubung ke jaringan lokal anda. Pengaktifan fungsi DHCP server ini sebenarnya juga membantu anda agar tidak perlu repot lagi untuk mengatur IP statik untuk PC atau perangkat lain yang ingin dihubungkan ke jaringan lokal.
Pembagian IP address tersebut secara penuh dipegang kendali oleh router. Mekanismenya bisa digambarkan seperti ini, ketika sebuah komputer yang terhubung ke jaringan akan menghubungi dan meminta IP address, subnet mask dan gateway ke-DHCP server.
Kemudian DHCP server akan menyediakan IP address yang tersedia, ibaratnya seperti nomor unik untuk setiap komputer akan memiliki IP address yang berbeda-beda dan tidak boleh sama (karena bisa menyebabkan terjadinya konflik IP address).
Alokasi IP address umumnya di mulai dari 2-255. Namun itu buka suatu keharusan, jika hanya memiliki 2 unit komputer maka cukup mengatur Start IP 192.168.2.2 dan End IP 192.168.2.3, karena konfigurasi dalam DHCP dapat disesuaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan.
Berikut beberapa kegunaan dari DHCP :
1.             DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan computer.
2.             DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja.
3.             DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan computer.
4.             DHCP memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar computer.
2.      Seperti yang kita tahu, sejak banyaknya kampus menyediakan layanan hotspot, memang kampus tersebut berhasil menjadi ‘rumah kedua’ bagi sebagian mahasiswa. Namun sebenarnya untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama tinggal di kampus dengan laptop atau PDA-nya, mungkin harus dikaji lebih dalam….
Ø  Yang jelas tidak sepenuhnya motivasi mereka untuk ‘tinggal di kampus’ terkait dengan tugas kampus yang harus dikerjakannya. Banyak diantaranya yang memanfaatkannya sekedar karena ‘gratis’. Karena seperti yang diketahui bersama, biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para siswa ini lebih memilih ‘gratis’ di sekolah, daripada ‘bayar’ di luar. Tentu saja semua itu sangat rasional.
Ø  Memang ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada lokal area bisnisnya. Sebut saja kampus, karena institusi pendidikan ini mempunyai tujuan pale ‘mulia’ dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu kampus dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses civitas akademikanya terhadap informasi tellurian melaluiInternet , disamping mungkin juga mengembangkan komunitas  e-learning  yang mereka miliki. Walaupun tidak bisa dipungkiri juga terselip aspek bisnis dalam motivasinya.
Ø  Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh mana ketepatan layanan ini mencapai sasarannya? Benarkah dalam sebuah kampus, epochInternet kabel sudah harus digantikan oleh hotspot. Ataukah hanya sekedar sebagai strategi bisnis dalam persaingan dunia pendidikan yang kian ketat?
Ø  Pastinya sebuah kampus sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti tersebut di atas, sebelum mereka memutuskan untuk memasang hotspot. Jika sudah dapat menduga, mengapa juga mereka tetap memasangnya? Tak lain adalah karena pertimbangan aspek bisnis, karena seperti yang kita tahu, dunia pendidikan joke saat ini merupakan lahan bisnis yang potensial. Untuk dapat bersaing menjadi sebuah perguruan tinggi papan atas, tentunya tak semata kualitas pendidikan yang harus diperhatikan. Aspek fasilitas sekolah merupakan salah satu faktor penentu layak tidaknya sebuah pendidikan disebut ‘bergengsi’. Bayangkan jika sebuah perguruan tinggi ternama sekelas UGM atau UI tidak mempunyai hotspot. Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak kampus berlomba memperbaiki infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.
Ø  Lalu bagaimana dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian? Seperti yang banyak kita lihat saat ini, banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas hotspot. Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah ditebak, tak lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Ya, sebuah ruang publik yang menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya, dan para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. Ini merupakan suatu nilai tambah bagi proses selling suatu pusat keramaian.
Ø  Entah itu hotspot yang bersifat giveaway hingga hotspot yang berbayar sekalipun kenyataannya tetap merupakan hal yang menarik, apalagi untuk kalangan muda di kota-kota besar, yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru daerah. Tentu saja mereka merupakan aim marketplace yang potensial.
 Hitung saja sudah berapa pusat perbelanjaan maupun hiburan di sekitar kita yang memasang fasilitas ini, mulai dari Mall hingga kafe-kafe, semua berlomba memperlengkapi diri dengan fasilitas ini. Tak lain hanyalah untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin untuk memperlancar bisnis mereka masing-masing.
Ø  Jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, namun bagaimana kita memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar mengetahui report artis dan movie terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham di pasaran terkait dengan berita terbaru kebijakan pemerintah.
Ø   Begitu juga dengan mahasiswa, walaupun sama-sama mendapat akses free of charge di sekolah, tergantung dengan bagaimana mereka akan memanfaatkannya.
D.    FITUR DHCP
DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:
1.        Manual Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
2.        Automatic Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client.
Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
3.      Dynamic Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
    Ada beberapa jenis hotspot yang biasa digunakan, yaitu:
1.      Hotspot gratis sebagai tambahan pelanggan umum biasanya dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di ruang konferensi (conference room), kedai kopi (coffe shop), atau di kafe. Kadang hotspot jenis ini merupakan instalasi semi permanen, di acara pameren komputer atau konferensi / seminar komputer.
2.      Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi (coffe shop). Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil kebijakan untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna hotspot untuk menalangi biaya leased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke Internet.
3.      Hotspot berbayar ke operator wi-fi hotspot, misalnya Boingo, iPASS. Operator wi-fi hotspot ini merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara internasional. Jenis hotspot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara.
4.      Tentunya sebuah hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja. Jadi bisa saja, hotspot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator wi-fi hotspot dioperasikan pada sebuah hotspot.
E.     MANFAAT DAN KERUGIAN DHCP dan HOTSPOT
DHCP mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2. Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor IP address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara manual.
3.Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
4.Didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
5.Memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
6.Memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
7.Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server & Default Gateway.
8.Mencegah terjadinya IP Conflict
Selain manfaat, DHCP juga memiliki beberapa kekurangan, seperti :
1.Semua pemberian nomor IP Address bergantung pada Server. Jadi jika server mati/off maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan tidak saling terhubung.
2.Tidak adanya otorasi (pembuktian keaslian). Selama komunikasi antara DHCP sever dan DHCP client. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP client yang tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP client tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan client palsu (yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat).
-          Damapak Positif
Peretas  (Hacker)  menggunakan  hotspot  untuk  mengintai  atau  memata-matai sinyal  wireless  atau  menjebak  agar  terperangkap  dalam  hotspot  evil twin. Hotspot  evil twin  ini  merupakan  gangguan  di  mana  hacker  menyusup  dalam sinyal  wireless  untuk  berpikir  bahwa  ada  pengguna  yang  berada  di area hotspot.  Ketika  pengguna  mulai  berselancar  melalui  evil twin,  maka  hacker  akan  memata-matai  aktivitas  internet  pengguna  hotspot. 
Kondisi  ini memungkinkan  sekali  bagi  pada  hacker  untuk  mengakses  kartu kredit pengguna  hotspot,  jika  melakukan  transaksi  secara  sering.
-          Dampak Negatif
Saat ini, hotspot semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum, tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu hotspot sebenarnya membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Hotspot adalah jaringan tebuka yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna hotspot lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada computer.
F.     KONFIGURASI DHCP CLIENT DI WINDOWS
1. Masuk   sebagai   admin.   Tanyakan   password   admin   pada instruktur.
2.Pilih :
1.   Control   panel;
2.   Network & Dial-up Connection;
3.   Local Area Connection;
4.   Properties;
5.   Internet Protocol (TCP/IP);
6.   General
3.Pada tab general pilih Obtain An Ip Address Automatically dan Obtain DNS Server Addresses.
4.Pada Tab Alternate configuration, pilih Automatic private IP address.
5.Lalu buka command prompt dan jalankan perintah ini : C:\Documents and setting\admin>ipconfig /release
6.Lanjutkan dg perintah berikut pada command prompt C:\Documents and setting\admin>ipconfig /renew
7.Capture hasil yang didapat
8.Apakah IP, domain-name, IP DNS, gateway sesuai dengan konfigurasi dapat dhcpd.conf?
BAB V
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dengan  berakhirnya penyusunan  makalah  ini,  maka penulis  mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1.             DHCP  (Dinamyc  Host  Configuration  Protocol)  adalah  sebuah  layanan yang  secara  otomatis  memberikan  nomor  IP  kepada  komputer  yang memintanya.
2.             Dapat Mengetahui Cara Kerja DHCP Server
3.             DHCP  server  umumnya  memiliki  sekumpulan  alamat  yang  diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool.
4.            Bahwa memahami teknologi itu sangat lah penting karena bila kita paham dengan teknologi maka informasi sangat lah mudah untuk di dapat dengan sarana yang ada kita bebas untuk menggunakannya sebagai dengan tuntutsn kits sebagai siswa.
4.2. Saran
Dengan  tersusunnya  makalah  ini,  maka  penulis  sangat  mengharapkan bimbingan  dari  dosen mata kuliah  Jaringan Nirkabel agar bisa  menjadi  pelajaran  bagi  diri  pribadi  penulis  demi  pengembangan  isi makalah  ini.
Penulis  juga  sangat  mengharapkan  kritik  dan  saran  dari  setiap  pembaca, yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah  ini.

Sistem Operasi

Pengertian Harddisk Harddisk adalah salah satu perangkat keras komputer yang menyediakan ruang penyimpanan yang digunakan untuk...