PENJELASAN TENTANG DHCP SERVER DAN HOTSPOT
Makalah
Diajukan untuk memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Jaringan komputer
MUHAMAD SUBKHAN (13171055)
CASYANTO (13170172)
Program Studi Teknik
Komputer
AMIK BSI Tegal
Tegal
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana
tugas akhir ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana.
Adapun judul tugas
akhir, yang penulis
ambil
sebagai
berikut, “Pengertian Dhcp Server Dan Hotspot”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu
syarat kelulusan program Diploma
III AMIK BSI Tegal. Sebagai bahan
penulisan diambil berdasarkan
hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang
mendukung penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan
dari
semua pihak, maka penulisan
tugas akhir
ini
tidak akan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan
ini,
izinkanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih
kepada:
1.
Direktur AMIK BSI Tegal.
2. Ketua Program
Studi Manajemen Informatika
AMIK BSI Tegal.
3.
Bpk.
Angga Ardiansyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing
Tugas Akhir
4.
Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral
maupun spiritual
5. Rekan-rekan mahasiswa kelas TK-2A.
Serta
semua pihak
yang
terlalu banyak untuk
disebut
satu
persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa
penulisan tugas akhir ini
masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan
penulisan dimasa yang akan dating. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna
bagi penulis khususnya dan
bagi
para
pembaca yang berminat
pada umumnya.
Tegal,
22 Juni
2017
Penulis
Muhamad Subkhann
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul
Tugas
Akhir
........................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian
Tugas
Akhir ................................................. ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ........................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir
................................................ iv
Lembar Konsultasi Tugas
Akhir ....................................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................................................ vii
Abstrak .................................................................................................... viii
Daftar Isi ................................................................................ x
Daftar Gambar ....................................................................... xii
Daftar Tabel ............................................................................................. xiii
Daftar Lampiran ....................................................................................... xiv
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................. 1
BAB II
LANDASAN TEORI .............................................................. 2
1.1 Pengertian DHCP Dan HOTSPOT.................................... 1
1.2.
Cara Kerja DHCP......................................................................... 2
1.3.
Kegunaan DHCP Dan
HOTSPOT..................................... 3
1.4.
Fitur DHCP........................................................................ 3
1.5 Manfaat dan Kerugian DHCP Dan HOTSPOT.................. 4
1.6.
Konfigurasi DHCP ............................................................ 4
BAB III PENUTUP..................................................................................... ............. 12
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 12
B.
Saran ................................................................................................ 12
BAB IV PENUTUP ................................................................................
4.1. Kesimpulan .......................................................................
4.2. Saran
.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
1. Hotspot adalah salah satu teknologi yang berkembang cukup pesat.di zaman
reformasi ini kita khususnya anak muda tidak mau ketinggalan informasi.
Dengan adanya hotspot kita dapat mengakses internet melalui
computer,laptop,HP,PDA.
Di dalam perkuliahan dimana mahasiswa di tuntut untuk memperdalam ilmu
dan kemampuan sesuai dengan jurusan kebanyakan siswa tidak mau ambil
pusing,dengan adanya hotspot siswa dapat mengakses segala informasi yang di
inginkan dimana saja,kapan saja dan apa saja.
Idealnya Hotspot sebagai sarana yang sangat mendukung didalam
perkuliahan ,walaupun masih banyak pengguna hotspot memanfaatkannya tidak untuk
mencari ilmu melainkan untuk mengakses hal-hal yang dapat merusak generasi
muda kenyataan ini menunjukkan belum adanya kesadaran terhadap pengguna
bahwa iilmu itu adalah salah satu faktor kesuksesan.
2.
DHCP (Dynamic
Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan
nomor IP kepada
komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP
disebut sebagai DHCP
server, sedangkan komputer yang
meminta nomor IP
disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator
tidak perlu lagi harus memberikan nomor
IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan
referensi kepada DHCP Server. Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer
tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk
mendapatkan nomor IP.
DHCP menjawab
dengan memberikan nomor IP yang
ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCClient dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar
pool.Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika
tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat
menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan
tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka
pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak
memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada
DHCP Server. Jangka waktu disebut leased period.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
DHCP dan HOTSPOT
1. DHCP (Dynamic
Host Configuration Protocol) adalah salah satu protokol pada jaringan
komputer yang dapat memberikan atau meminjamkan IP address terhadap host yang
berada dalam satu jaringan secara otomatis.
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP, untuk memberikan
konfigurasi terkait pengalamatan komputer atau host harus dilakukan secara
manual. Jika ada ratusan host yang tergabung dalam jaringan lokal tersebut, maka sang Administrator
pun harus melakukannya hingga ratusan kali.
Namun, tidak demikian jika sudah
dipasang DHCP pada jaringan lokal. Pemberian IP address untuk setiap komputer
tidak perlu lagi dilakukan secara manual, karena sudah ada sistem yang memegang
tanggung jawab tersebut. Jadi, Administrator jaringan hanya sekali melakukan
settingan di komputer yang menjalankan service DHCP.
Dalam jaringan, server merupakan komputer yang tugasnya
melayani setiap komputer atau host yang tergabung dalam satu jaringan. DHCP
server adalah sebuah komputer yang menjalani fungsi DHCP sebagaimana yang sudah
dikatakan pada awal artikel ini. DHCP server inilah yang nantinya akan
memberikan pinjaman IP address kepada komputer host yang terhubung.
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi
pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP
address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada
server pasti ada client juga.
2. Hotspot adalah zona yang memungkinkan seseorang bisa melakukan akses
intenet secara nirkabel. Akses internet secara nikrabel (W-LAN) ini awalnya
dikembangkan oleh para pionir akar rumput pada tahun 1985 ketika regulator
telekomuniksi Amerika Serikat, FFC, mengizinkan beberapa spektrum frekuensi
radio digunakan untuk membangun jaringan tanpa kabel. Sehingga lahirlah standar
pertama yang dikenal dengan IEEE 802.11b dan disebut wireless fidelity (Wi-Fi).
Layanan Wi-Fi (bagi orang awam dikenal sebagai layanan hotspot) ini menggunakan
sinyal radio yang bergerak pada spektrum frekuensi 2,4 GHz.
B.
CARA
KERJA DHCP
Karena DHCP
merupakan sebuah protokol
yang menggunakan arsitektur client/server, maka
dalam DHCP terdapat
dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP
Client.
Ø
DHCP Server merupakan
sebuah mesin yang
menjalankan layanan yang dapat
“menyewakan” alamat IP
dan informasi TCP/IP
lainnya kepada semua client
yang memintanya. Beberapa
sistem operasi jaringan
seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
Ø
DHCP Client merupakan
mesin client yang
menjalankan perangkat lunak client
DHCP yang memungkinkan
mereka untuk dapat berkomunikasi dengan
DHCP Server. Sebagian
besar sistem operasi client jaringan (Windows NT
Workstation, Windows 2000 Professional,
Windows XP, Windows
Vista, atau GNU/Linux)
memiliki perangkat lunak seperti
ini.
DHCP server
umumnya memiliki sekumpulan
alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada
client, yang disebut
sebagai DHCP Pool. Setiap
klien kemudian akan
menyewa alamat IP
dari DHCP Pool ini
untuk waktu yang
ditentukan oleh DHCP,
biasanya hingga beberapa hari.
Manakala waktu penyewaan
alamat IP tersebut habis masanya,
client akan meminta kepada
server untuk memberikan alamat IP yang baru atau
memperpanjangnya.
DHCP Client
akan mencoba untuk
mendapatkan “penyewaan”
alamat IP dari
sebuah DHCP server
dalam proses empat
langkah berikut:
1.
DHCPDISCOVER: DHCP
client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang
aktif.
2.
DHCPOFFER: Setelah
DHCP Server mendengar
broadcast dari DHCP Client,
DHCP server kemudian
menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3.
DHCPREQUEST:
Client meminta DCHP server untuk
menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada
DHCP Server yang bersangkutan.
4.
DHCPACK: DHCP
server akan merespons
permintaan dari client dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian,
DHCP Server akan menetapkan
sebuah alamat (dan
konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada
client, dan memperbarui
basis data database miliknya. Client selanjutnya akan
memulai proses binding
dengan tumpukan protokol TCP/IP
dan karena telah
memiliki alamat IP, client pun dapat memulai komunikasi
jaringan.
Empat tahap
di atas hanya
berlaku bagi client yang
belum memiliki alamat. Untuk
client yang sebelumnya pernah
meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4
yang dilakukan, yakni
tahap pembaruan alamat
(address renewal), yang jelas lebih cepat
prosesnya.
5.
DHCP Scope adalah
alamat-alamat IP yang
dapat disewakan kepada DHCP
client. Ini juga
dapat dikonfigurasikan oleh
seorang administrator dengan menggunakan
peralatan konfigurasi DHCP server.
Biasanya, sebuah alamat
IP disewakan dalam
jangka waktu tertentu, yang
disebut sebagai DHCP
Lease, yang umumnya
bernilai tiga hari.
Informasi
mengenai DHCP Scope
dan alamat IP
yang telah disewakan kemudian
disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP
yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang
dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang
sering terjadi dalam
konfigurasi DHCP Server
adalah kesalahan dalam
konfigurasi DHCP Scope.
6.
DHCP Lease adalah
batas waktu penyewaan alamat
IP yang diberikan kepada
DHCP client oleh
DHCP Server. Umumnya,
hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian
rupa oleh seorang
administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam
Windows NT Server dapat menggunakan DHCP
Manager atau dalam Windows 2000
ke atas dapat
menggunakan Microsoft Management
Console[MMC]). DHCP Lease juga
sering disebut sebagai Reservation.
7.
DHCP Options adalah
tambahan pengaturan alamat
IP yang diberikan oleh
DHCP ke DHCP client.
Ketika sebuah client meminta alamat IP kepada server,
server akan memberikan paling tidak sebuah alamat
IP dan alamat
subnet jaringan. DHCP server
juga dapat dikonfigurasikan sedemikian
rupa agar memberikan
tambahan informasi kepada client,
yang tentunya dapat
dilakukan oleh seorang administrator. DHCP
Options ini dapat
diaplikasikan kepada semua client,
DHCP Scope tertentu,
atau kepada sebuah
host tertentu dalam jaringan.
DHCP menggunakan 4 tahapan proses
untuk memberikan konfigurasi nomor IP. Jika Clietn punya NIC Card lebih dari
satu dan perlu nomor
IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara
sendiri-sendiri :
1.
IP
Least Request
Tahap pertama ini merupakan tahap
dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP
server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan
mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah,
begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.
2.
IP
Least Offer
DHCP server mendengar broadcast dari
client yang baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server memberikan
penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.
3.
IP
Lease Selection
Setelah diberi penawaran oleh DHCP
server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh
DHCP server. Lalu client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah
meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam
DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address yang bisa
digunakan oleh host yang terhubung dengannya).
4.
IP
Lease Acknowledge
DHCP server memberikan jawaban atas
pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan
sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat
(binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut.
Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway.
Setelah server memberikan nomor IP,
maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret
nomor IP tersebut dari daftar pool. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat
diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya
tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
5.
Lease
Period
Setelah periode waktu tertentu, maka
pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak
memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada
DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang
membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau
selamanya.
C. KEGUNAAN DHCP DAN HOTSPOT
1. DHCP fungsinya yaitu melayani pemberian
(alokasi) IP address, subnet mask dan gateway kepada setiap komputer yang
terhubung ke jaringan lokal anda. Pengaktifan fungsi DHCP server ini sebenarnya
juga membantu anda agar tidak perlu repot lagi untuk mengatur IP statik untuk
PC atau perangkat lain yang ingin dihubungkan ke jaringan lokal.
Pembagian IP address tersebut secara
penuh dipegang kendali oleh router. Mekanismenya bisa digambarkan seperti ini,
ketika sebuah komputer yang terhubung ke jaringan akan menghubungi dan
meminta IP address, subnet mask dan gateway ke-DHCP server.
Kemudian DHCP server akan menyediakan
IP address yang tersedia, ibaratnya seperti nomor unik untuk setiap komputer
akan memiliki IP address yang berbeda-beda dan tidak boleh sama
(karena bisa menyebabkan terjadinya konflik IP address).
Alokasi IP address umumnya di mulai
dari 2-255. Namun itu buka suatu keharusan, jika hanya memiliki 2 unit komputer
maka cukup mengatur Start IP 192.168.2.2 dan End IP 192.168.2.3, karena
konfigurasi dalam DHCP dapat disesuaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan.
Berikut
beberapa kegunaan dari DHCP :
1.
DHCP
memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap
client yang terhubung dengan jaringan computer.
2.
DHCP
akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola
jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis
dan dalam satu kali kerja.
3.
DHCP
server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan
IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan computer.
4.
DHCP
memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar computer.
2. Seperti yang kita tahu, sejak banyaknya kampus menyediakan layanan
hotspot, memang kampus tersebut berhasil menjadi ‘rumah kedua’ bagi sebagian
mahasiswa. Namun sebenarnya untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama
tinggal di kampus dengan laptop atau PDA-nya, mungkin harus dikaji lebih
dalam….
Ø Yang jelas tidak sepenuhnya motivasi mereka untuk ‘tinggal di kampus’
terkait dengan tugas kampus yang harus dikerjakannya. Banyak diantaranya yang
memanfaatkannya sekedar karena ‘gratis’. Karena seperti yang diketahui bersama,
biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif
mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para siswa
ini lebih memilih ‘gratis’ di sekolah, daripada ‘bayar’ di luar. Tentu saja
semua itu sangat rasional.
Ø Memang ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada
lokal area bisnisnya. Sebut saja kampus, karena institusi pendidikan ini
mempunyai tujuan pale ‘mulia’ dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu
kampus dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses
civitas akademikanya terhadap informasi tellurian melaluiInternet , disamping
mungkin juga mengembangkan komunitas e-learning yang mereka miliki.
Walaupun tidak bisa dipungkiri juga terselip aspek bisnis dalam motivasinya.
Ø Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh mana ketepatan layanan
ini mencapai sasarannya? Benarkah dalam sebuah kampus, epochInternet kabel
sudah harus digantikan oleh hotspot. Ataukah hanya sekedar sebagai strategi
bisnis dalam persaingan dunia pendidikan yang kian ketat?
Ø Pastinya sebuah kampus sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti
tersebut di atas, sebelum mereka memutuskan untuk memasang hotspot. Jika sudah
dapat menduga, mengapa juga mereka tetap memasangnya? Tak lain adalah karena
pertimbangan aspek bisnis, karena seperti yang kita tahu, dunia pendidikan joke
saat ini merupakan lahan bisnis yang potensial. Untuk dapat bersaing menjadi
sebuah perguruan tinggi papan atas, tentunya tak semata kualitas pendidikan
yang harus diperhatikan. Aspek fasilitas sekolah merupakan salah satu faktor
penentu layak tidaknya sebuah pendidikan disebut ‘bergengsi’. Bayangkan jika
sebuah perguruan tinggi ternama sekelas UGM atau UI tidak mempunyai hotspot.
Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak kampus berlomba memperbaiki
infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.
Ø Lalu bagaimana dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian?
Seperti yang banyak kita lihat saat ini, banyak ruang publik yang menyediakan
fasilitas hotspot. Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah ditebak, tak
lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Ya, sebuah ruang publik yang
menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya,
dan para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. Ini
merupakan suatu nilai tambah bagi proses selling suatu pusat keramaian.
Ø Entah itu hotspot yang bersifat giveaway hingga hotspot yang berbayar
sekalipun kenyataannya tetap merupakan hal yang menarik, apalagi untuk kalangan
muda di kota-kota besar, yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari
berbagai penjuru daerah. Tentu saja mereka merupakan aim marketplace yang
potensial.
Hitung saja sudah berapa pusat
perbelanjaan maupun hiburan di sekitar kita yang memasang fasilitas ini, mulai
dari Mall hingga kafe-kafe, semua berlomba memperlengkapi diri dengan fasilitas
ini. Tak lain hanyalah untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin untuk
memperlancar bisnis mereka masing-masing.
Ø Jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot
saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, namun bagaimana kita
memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar
mengetahui report artis dan movie terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat
yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham di
pasaran terkait dengan berita terbaru kebijakan pemerintah.
Ø Begitu juga dengan mahasiswa,
walaupun sama-sama mendapat akses free of charge di sekolah, tergantung dengan
bagaimana mereka akan memanfaatkannya.
D. FITUR DHCP
DHCP server mengenal tiga
macam jenis alokasi, yaitu:
1.
Manual
Allocation :
Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC
address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah
ditentukan masing-masing IP address-nya.
2.
Automatic
Allocation :
Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya
mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client.
Sekali suatu alamat IP terasosiasi
dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen
diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server
merubahnya secara manual.
3. Dynamic Allocation : Hal ini sama halnya seperti
automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP
address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang
lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
Ada beberapa jenis hotspot
yang biasa digunakan, yaitu:
1. Hotspot gratis sebagai tambahan pelanggan umum biasanya dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di ruang konferensi (conference room), kedai kopi
(coffe shop), atau di kafe. Kadang hotspot jenis ini merupakan
instalasi semi permanen, di acara pameren komputer atau konferensi / seminar komputer.
2. Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi (coffe shop).
Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil
kebijakan untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna hotspot untuk
menalangi biaya leased line atau tak
terbatas (unlimited) ADSL ke Internet.
3. Hotspot berbayar ke operator wi-fi hotspot, misalnya Boingo, iPASS. Operator wi-fi hotspot ini
merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang
berpindah tempat (mobile) secara internasional. Jenis hotspot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang
memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara.
4. Tentunya sebuah hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe
hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja.
Jadi bisa saja, hotspot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator
wi-fi hotspot dioperasikan pada sebuah hotspot.
E.
MANFAAT DAN KERUGIAN DHCP dan HOTSPOT
DHCP mempunyai beberapa manfaat,
diantaranya :
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2. Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor IP
address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara
manual.
3.Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
4.Didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang
kompleks.
5.Memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya
alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut
tidak sedang menggunakannya (off).
6.Memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka
waktu tertentu dari server.
7.Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya
kepada client, seperti DNS Server & Default Gateway.
8.Mencegah terjadinya IP Conflict
Selain manfaat, DHCP juga memiliki beberapa
kekurangan, seperti :
1.Semua pemberian nomor IP Address
bergantung pada Server. Jadi jika server mati/off maka semua komputer client
akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan tidak saling terhubung.
2.Tidak
adanya otorasi (pembuktian keaslian). Selama
komunikasi antara DHCP sever dan DHCP client. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada
DHCP client yang tidak sah
didalam jaringan. Juga DHCP client tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi
kemungkinan ada komputer DHCP server dan client palsu (yang
tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat).
-
Damapak Positif
Peretas (Hacker)
menggunakan hotspot untuk
mengintai atau memata-matai sinyal wireless
atau menjebak agar
terperangkap dalam hotspot
evil twin. Hotspot evil
twin ini merupakan
gangguan di mana
hacker menyusup dalam sinyal
wireless untuk berpikir
bahwa ada pengguna
yang berada di area hotspot. Ketika
pengguna mulai berselancar
melalui evil twin, maka hacker
akan memata-matai aktivitas
internet pengguna hotspot.
Kondisi ini memungkinkan sekali
bagi pada hacker
untuk mengakses kartu kredit pengguna hotspot, jika
melakukan transaksi secara
sering.
-
Dampak Negatif
Saat ini, hotspot semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum, tetapi
setiap kali melakukan sambungan pada suatu hotspot sebenarnya membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Hotspot adalah jaringan tebuka yang tidak
terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna hotspot lain, mereka
dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada computer.
F. KONFIGURASI DHCP CLIENT DI WINDOWS
1. Masuk sebagai
admin. Tanyakan password
admin pada instruktur.
2.Pilih :
1.
Control panel;
2.
Network & Dial-up Connection;
3.
Local Area Connection;
4.
Properties;
5.
Internet Protocol (TCP/IP);
6.
General
3.Pada tab general pilih Obtain An Ip Address Automatically dan Obtain DNS Server Addresses.
4.Pada Tab Alternate configuration, pilih Automatic
private IP address.
5.Lalu buka command prompt dan
jalankan perintah ini : C:\Documents and
setting\admin>ipconfig /release
6.Lanjutkan dg perintah berikut pada
command prompt C:\Documents and setting\admin>ipconfig
/renew
7.Capture hasil yang didapat
8.Apakah IP, domain-name, IP DNS,
gateway sesuai dengan konfigurasi dapat dhcpd.conf?
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dengan berakhirnya penyusunan makalah
ini, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
DHCP (Dinamyc
Host Configuration Protocol)
adalah sebuah layanan yang
secara otomatis memberikan
nomor IP kepada
komputer yang memintanya.
2.
Dapat Mengetahui Cara Kerja DHCP Server
3.
DHCP
server umumnya memiliki
sekumpulan alamat yang
diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP
Pool.
4.
Bahwa memahami teknologi itu sangat lah
penting karena bila kita paham dengan teknologi maka informasi sangat lah mudah
untuk di dapat dengan sarana yang ada kita bebas untuk menggunakannya sebagai
dengan tuntutsn kits sebagai siswa.
4.2. Saran
Dengan tersusunnya
makalah ini, maka
penulis sangat mengharapkan bimbingan dari
dosen mata kuliah Jaringan
Nirkabel agar bisa menjadi pelajaran
bagi diri pribadi
penulis demi pengembangan
isi makalah ini.
Penulis juga
sangat mengharapkan kritik
dan saran dari
setiap pembaca, yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar